Taukah kalian kalau pertanyaan simple yang mungkin cuma iseng keluar dari mulut seseorang biar terkesan ikrib atau sekedar basa-basi ini sebenernya berefek besar untuk beberapa orang? Yup, gue termasuk satu dari beberapa orang itu. Terutama kalau pertanyaan itu dilanjut dengan beberapa pertanyaan atau pernyataan lain yang berupa pembenaran akan sesuatu yang telah orang lain tersebut lakukan untuk kehidupan pribadinya sendiri. 

"Kenapa? Rejeki itu kan udah ada yang ngatur.."

"Mumpung masih muda.."

"Kasian kan anaknya nggak ada temennya.."

"Nanti anaknya jadi selfish, atau arogan, atau manja.."

"Kaya gue dong, yada.. yada.. yadaaaaaaaaa..."

Oh please!

Gue mungkin akan bersikap sangat wajar kalau yang ngebahas ini adalah orang-orang terdekat seperti keluarga atau temen-temen dekat. Meski kadang tetep gerah juga sih dengernya. Tapi akan lebih mudah diterima, dijawab dan ditelen. 

Nah, kalau baru ketemu temen setelah sekian lama gak ketemu, lalu gak tau apa-apa soal perjalanan hidup masing-masing, lalu komen macem-macem dan membenarkan langkah-langkah yang udah dia ambil dan nyuruh gue bersikap sama kaya dia karena dia rasa itu udah bener, oh wow! so long friend, auf wiedersehen..!! 

"Before you start pointing fingers, 
make sure your hands are clean."

- Bob Marley